#YPDT

Mereka lantas merancang haluan dan strategi perjuangan YPDT. Dalam rumusan yang dihasilkan, ditegaskan bahwa tujuan keberadaan organisasi ini adalah mengusahakan agar kawasan Danau Toba pada suatu saat dapat dinyatakan sebagai sebuah world heritage (warisan dunia) sehingga pelestarian dan pengembangannya menjadi perhatian masyarakat nasional dan internasional. Mengajak khalayak luas agar terlibat dalam pelestarian, itu mesti dilakukan.

Bagaimana sekarang di kawasan Danau Toba, pembangunan diarahkan agar saat kita keluar rumah, masuk ke rumah, akan melewati batas ruang dan waktu. Dimana ruang dan waktu itu menjadi sahabatnya.

Yayasan Pecinta Danau Tob (YPDT) di bawah kepemimpinan Maruap Siahaan terus lantang menyuarakan semangat menjaga kelestarian Danau Toba.

Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir memberi perhatian besar terhadap pengembangan kawasan wisata Danau Toba. Sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas, kaldera pun terus berbenah.

Yayasan Pecinta Danau Toba (YPDT) menyelenggarakan webinar dengan topik ‘Alumni ITB Mewujudkan Danau Toba sebagai Sumber Energi dan Menjadi Destinasi Wisata Berbasis IPTEK yang Ramah Lingkungan.’ Acara akan berlangsung malam ini (27/3) pukul 19.00. Sejumlah pembicara sudah menyatakan akan berpartisipasi termasuk Ketua Umum YPDT, Maruap Siahaan.

Sejak menjadi Ketua Umum YPDT, Maruap Siahaan mengubah strategi kepemimpinan. Setidaknya ada dua hal yang ia tekankan betul menjadi landasan kebijakannya, pertama menggerakkan kekuatan dari bawah yang ia sebut down to earth untuk membangun grassroot. Kedua, membuat jarak dengan pemerintah. “Sekarang saya pilih memang membuat jarak dengan pemerintah,” katanya.

Wawancara Eksklusif dengan Maruap Siahaan, Ketua Umum Yayasan Pecinta Danau Toba (YPDT)