Tembus Pasar Tiongkok

Indonesia Trading House Guangzhou Diluncurkan

UMKM Kerajinan Sumut (Foto: Pemprov Sumut)
UMKM Kerajinan Sumut (Foto: Pemprov Sumut)

JAKARTA, BatakNature: Indonesia Trading House Guangzhou baru saja diluncurkan. Ini merupakan sarana efektif bagi pelaku UMKM Indonesia untuk menembus pasar Tiongkok secara omni-channel baik online maupun offline. Ia juga diharapkan dapat menjadi jembatan konsultasi UKM untuk masuk ke pasar Tiongkok dan memperkuat branding produk Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Bank Indonesia (BI), Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Konsulat Jenderal Indonesia di Guangzhou, serta Wellica Corp yang mendukung penduh terbentuknya Indonesia Trading House di Guangzhou, Tiongkok ini.

Menurut Teten, dengan jumlah penduduk 1,4 miliar dan pertumbuhan disposable income per kapita yang signifikan, Tiongkok merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia, demikian seperti disampaikan Teten dalam siaran pers yang diterima redaksi BatakNature.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada 2022 saja mencapai 149,41 miliar dolar AS, meningkat 20,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Itu berarti Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 6,4 miliar, meningkat 118,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Diharapkan pada tahun 2023 dengan hadirnya Indonesia Trading House ini, terjadi peningkatan ekspor yang lebih besar terutama untuk produk dan komoditas UMKM yang memiliki permintaan yang cukup tinggi di antaranya produk kopi, kakao, rempah, dan sarang burung walet," ucap Menteri Teten.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menambahkan bahwa hadirnya Indonesia Trading House Guangzhou dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Tiongkok.

"Harapan kami, dengan pembukaan trading house ini dapat mendorong peningkatan ekspor RI dan Tiongkok. Tahun lalu ekspor kita mendekati 150 miliar dolar AS dan dengan pendirian trading house ini dapat meningkatkan lagi eskpor kita dan juga meningkatkan peran UMKM dalam hal ekspor," kata Djauhari.

Sementara itu Konsul Jenderal Republik Indonesia Guangzhou Ben Perkasa Drajat mengatakan bahwa Indonesia Trading House Guangzhou ini terbuka bagi seluruh pelaku usaha khususnya UMKM.

"Sebagai awalan, akan ada beberapa produk unggulan seperti kopi, kokoa, sarang burung walet, dan sebagainya yang akan dihadirkan. Kami optimistis diluncurkannya ini akan membuat kerja sama Indonesia dan Tiongkok akan menjadi lebih baik lagi," ucap Ben Perkasa.

Perluasan Pasar Global: Trading House di 8 Negara

Menteri Teten juga menjelaskan, saat ini pemerintah secara aktif tengah mendorong perluasan pasar UMKM ke pasar global melalui pembentukan Indonesia Trading House.

Diharapkan pada tahun 2024, Indonesia Trading House sudah dapat berdiri di 8 negara di antaranya Swiss, Tiongkok, Singapura, Australia, Jepang, Belanda, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Menurutnya, fungsi Indonesia Trading House, secara komperensif dapat berupa penyelenggaraan event seperti bazaar, Indonesia Night, demo atau food tasting, restoran dan cafe, pusat konsultasi, bisnis matching, market intelligent, warehouse, konsolidasi logistik, konsultasi dan pendampingan UKM, serta fulfilment centre.