Anggiat Napitu, nama dia sesungguhnya. Ia anak Ajibata. Sejak masih remaja dia telah gemar bersenandung. Suaranya apik. Tinggi dan lembut.
Hingga detik ini pun Chairil tidak menjadi wacana yang menggelinding laksana bola salju. Di Facebook juga sepi yang mendekap [Chairil berkata di puisi Sia-sia:.. “mampus kau dikoyak-koyak sepi”]. Tentu ada perayaan sekarang di beberapa kota namun itu hanya melibatkan komunitas sastra yang jumlahnya tak akan besar.
Kemarin sore masih ada gempa susulan di Lobu Singkam.
Sebagian area yang akan dikerjakan merupakan lahan milik PT Toba Pulp Lestari yang telah lama beroperasi di Desa Kuta Jungak.